10 November 2021
Malam itu sungguh
suatu malam yang istimewa, teman kecilku Pelangi Malam mengajakku keluar dari
panti asuhan untuk menikmati indahnya bintang. Tak kulupakan sedetikpun waktu
yang terlentang panjang, aku bahkan tak bisa melepas tangannya yang hangat---
Dia menarikku sambil berlari menerobos gelapnya malam di pinggir sungai.
--Aku benar
benar bahagia bisa bersamamu temanku,
kau memang gadis yang tak kenal lelah meskipun kurasa kita telah berlari
sekitar 400 meter jauhnya.
Melihat tangan
mungilnya yang terus memegang tanganku. Dia berhenti dan mengisyaratkanku untuk
tidur di rerumputan melihat tenangnya arus sungai. Kami tidur bersama diatas
rerumputan yang hijau melihat indahnya bintang.
“Astaga!, itu
adalah rasi bintang scorpio1, lihatlah Bintang Kejora!,”
Dia menyebut
namaku dengan suara manisnya. Sambil mengarahkan tangannya keujung langit.
“Yup, kau benar
pelangi,“
Aku tersenyum
melihat Pelangi bahagia, setidaknya kebahagiaanlah yang ada dihati kami
sekarang. Kulihat dia memejamkan matanya dan berkata padaku tanpa suara, aku
benar benar ingin mengetahuinya. Sungguh ingin mengetahuinya.
“Pelangi, bisa
kau ulangi satu kali lagi”
Dia tersenyum
dan melihat kelangit tanpa menunggu dia mengatakan sesuatu.
“Kau tahu
apakah pelangi bisa menggapai bintang”
Aku benar - benar
bingung dengan pertanyaan yang taksa2 itu. Terhenyak
dipikiranku kejanggalan yang tak bisa dimengerti. Mulutku gelagapan saat itu.
“Te-tentu saja,
jika pelangi itu lebih tinggi”
“Baiklah
Bintang. Aku berjanji akan menggapai mu walau kau setinggi langit”
--Apakah ini
mimpi? Aku sangatlah bersyukur mendengar pernyataan ini.
Dia menoleh
kewajahku kembali dan memegang pipiku dengan kedua tangannya. Aku benar – benar
mematung dan tak bisa bergerak, dia mengumpulkan sebuah tenaga untuk mengatakan
sesuatu.
“Bintaaang!
Maukah kau menjadi suamiku dimasa depan nanti!”
Suara manisnya
menggema melewati arus sungai yang tenang kesegala penjuru. Aku benar benar
senang saat itu melihat teman kecilku mengatakan kata yang membuatku terhanyut
dalam mimpi. Entah aku merasakan adrenalin3 melesat keluar tanpa berpikir panjang aku meneriakkan
suaraku kelangit.
“Tentu saja Pelangiii! Aku ingin sekali menjadi suamimuuu”
Terjebak dalam situasi canggung. Kami berdua terdiam dan
tertawa.
“Hahahahaha, kau lucu sekali Bintang”
“Kamu juga sangat imut Pelangi!”
“Jangan lupa yah besok Bintangku!”
--Hah besok? Oh iya itu adalah hari ulang tahunmu, Pelangi.
Mengapa aku bisa lupa.
“Yup aku akan memberimu hadiah ulang tahun terbaik
Pelangiku!”
Aku hanya bisa tersenyum. Tanpa kami sadari angin sepoi –
sepoi membuat kami terhanyut dalam mimpi.
Catatan
Penulis:
- Rasi bintang Scorpio : (Kalajengking) adalah salah satu dari rasi bintang zodiak. Dalam tradisi Jawa, rasi ini dikenal sebagai Banyakangrem ("angsa mengeram") karena bentuknya menyerupai "S" seperti leher angsa. Rasi scorpio biasanya digunakan sebagai petunjuk arah tenggara. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu, Orion.
- Taksa : Mempunyai makna lebih dari satu, Meragukan---Bahasa Indonesia Ambigu.
- Adrenalin : (bahasa Inggris: adrenaline, epinephrine) adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.